Assalamualaykum warahmatillahi wabarakatuh..........

Selamat Datang di Azzam's Blog

Kamis, 21 Juli 2011

Rasa Memang Gak Bisa Dibohongin!

“Setiap kali Ramadan…aku terkadang sedih, teringat nenekku yang sudah meninggal”.. Begitu teman saya mengawali ceritanya sesaat sebelum memasuki bulan Ramadan. Yang lain lagi berkata, “Setiap kali Ramadan, aku teringat kampung halaman dan masa kecilku”.; Seorang lagi bercerita, “Aku senang dan selalu kangen dengan suasana Ramadan, suasana yang jarang aku dapati di bulan-bulan lain selain Ramadan. Suasana kebersamaannya itu lho…makan sahur bersama, buka puasa bersama, shalat tarawih bareng, shalat subuh bareng, ngabuburitnya…wuih, pokoknya terasa beda banget deh!”.

Yah, setiap orang punya pendapatnya sendiri tentang Ramadan, setiap orang punya rasa yang berbeda setiap memasuki bulan Ramadan. Rasa yang berbeda menurut pengamalan dan pengalamannya masing-masing. Rasa yang hanya bisa di mengerti oleh sang empunya rasa. Ada yang sedih, ada yang senang, ada yang kangen, bahkan ada juga yang biasa-biasa saja ketika Ramadan tiba, seperti bulan-bulan lain, tidak ada bedanya.

Rasa memang gak bisa dibohongin, rasa kita terhadap sesuatu biasanya terbentuk oleh wawasan, cara pandang atau ilmu terhadap sesuatu itu, penghayatannya dan juga interaksi yang intens atau pengamalan terhadap sesuatu itu. Orang yang memandang puasa Ramadan sebagai bulan penuh penyiksaan, karena segala keinginan kita dibatasi selama satu bulan penuh, akan merasa sedih dan mungkin juga benci bila Ramadan akan tiba. Sebaliknya orang yang memandang Ramadan sebagai bulan yang penuh dengan berbagai keutamaan, maka ia akan merasa senang dengan datangnya bulan suci Ramadan. Ada yang puasa dengan sangat terpaksa, ada yang rela, ikhlas dan senang melaksanakan puasa, ada yang puasa karena ikut dengan keadaan, puasa karena memang rutinitas setahun sekali, bahkan ada juga yang tidak berpuasa sama sekali karena dia tidak kuat berpuasa –padahal masih muda-, karena dia tidak melihat ada untungnya berpuasa, hanya bikin susah saja, begitu pikirnya.

Yah, rasa memang gak bisa dibohongin. Tapi, rasa yang bagaimana sih yang dibenarkan dalam Islam ketika memasuki bulan Ramadan? Rasa sedih, rasa bete’, atau gak ada rasa pun sebenarnya sah-sah saja. Tapi, inilah indahnya Islam, inilah adilnya Allah SWT kepada kita hambaNya. Untuk urusan yang kelihatan sangat sepele dimata kita, Allah pun memberikan ganjaran atau balasan yang sangat besar. Untuk urusan rasa pun Allah memberi kita ganjaran, “Barang siapa yang bergembira dengan datangnya Ramadan, maka baginya surgaKu”. Rasa senang atau bergembiranya saja sudah mendapatkan surga. Bagaimana tidak? Bagi Allah, orang tidak akan gembira, tidak akan senang dengan datangnya Ramadan kalau bukan karena keimanannya. Jadi, jangan juga kita mencoba menipu Allah, karena Dia Maha Tahu segala isi hati hambaNya. Siapa-siapa dari hambaNya yang benar-benar gembira dengan datangnya Ramadan, siapa yang pura-pura senang atau dipaksakan senang, Allah lebih tahu.

Jadi, rasa memang gak bisa dibohongin. Mulai dari sekarang mari kta belajar berpuasa, belajar untuk lebih menghayati makna Ramadan dan keutamaan-keutamaan yang terkandung didalam bulan Ramadan. Mari kita selami Ramadan lebih dalam dengan segala hiruk pikuknya, dengan segala kegembiraan dan juga keunikannya. Agar tumbuh dalam hati kita rasa senang, rasa syahdu dan pada akhirnya membuat kita selalu kangen, rindu dengan kehadiran Ramadan. Mudah-mudahan jika tidak di tahun ini, di tahun depan rasa itu mulai hadir, Amiin. Wallahu a’lam.

Sekali lagi, rasa memang gak bisa dibohongin!


Jakarta, 09 Oktober 2006
16 Ramadan 1427 H
Azzam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar