Lebih dari 1000 nyawa melayang hanya dalam tempo kurang lebih 22 hari. Dunia hanya menyaksikan, hanya mengutuk, mengecam tanpa mampu berbuat apa-apa. Semua itu terjadi di saat dunia dengan segala ketinggian peradabannya saat ini. Dengan kemajuan teknologi dan informasi yg terjadi sekarang seolah tak berguna menghentikan kebiadaban itu. Yang lebih ironis lagi, pemimpin peradaban saat ini, pemimpin dalam kemajuan teknologi dan informasi, pengusung hak asasi manusia, menjadi pendukung dari aksi kebiadaban barbar tersebut. Mereka semua yang mendukung maupun pelaku pembantaian massal tersebut adalah orang-orang yang berpendidikan tinggi, terpandang dan disegani. Tapi hati mereka adalah iblis. Yah.. itulah produk dari peradaban saat ini. Peradaban materialistik. Peradaban yang mendewakan akal tapi membunuh nurani. Peradaban sekularistik, yang mengenyahkan moral dalam kehidupan sehari-hari. Yang kuat itulah yang berkuasa, yang kuat itulah yang menang. Kalau sudah begitu, apa bedanya kita saat ini dengan manusia pada zaman barbar dahulu? Dimana segala sesuatu masih amat primitif. Sungguh ironis!
Jakarta, Januari 2009
Mengenang tragedi Gaza
Azzam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar